Mengenai Saya

Foto saya
padang, sumbar, Indonesia
berpikir untuk paham, melangkah bertujuan.

Pengikut

tankuncay. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

RPP Bhs Indonesia Menceritakan kembali secara lisan isi cerpen


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
I
IDENTITAS

Nama Sekolah         : SMP Pembangunan Laboratorium UNP
Mata Pelajaran        : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester       : IX/I
Jumlah Pertemuan  : 3 x Pertemuan (6 x 40 menit)
II
STANDAR KOMPETENSI :

6.   Mengungkapkan kembali cerpen dan puisi dalam bentuk
 yang lain
III
KOMPETENSI DASAR :

6.1. Menceritakan kembali secara lisan isi cerpen

Menentukan bagian-bagian cerita dengan panduan tahap-tahap dalam  alur

Menceritakan kembali secara lisan isi cerpen sesuai dengan alur aslinya

IV
Indikator Proses

1.       Menentukan bagian-bagian cerita dengan panduan tahap-tahap dalam  alur
2.       Menceritakan kembali isi cerpen termasuk hal-hal yang menarik atau berkesan;
3.       Mencatat dan menerangkan maksud ungkapan yang terdapat dalam cerpen.
VI
Tujuan Pembelajaran

1.       Kognitif : 
a.     Setelah membaca Cerpen, siswa dapat Menentukan bagian-bagian cerita dengan panduan tahap-tahap dalam  alur
b.     Setelah Menentukan bagian-bagian cerita dengan panduan tahap-tahap dalam  alur, siswa mampu menuliskan kembali kerangka cerpen ke dalam peta konsep
c.     Setelah menuliskan kembali kerangka cerpen ke dalam peta konsep, siswa dapat menceritakan kembali cerpen sesuai alur aslinya.
d.     Setelah menceritakan kembali cerpen sesuai alur aslinya siswa dapat menjawab pertanyaan yang diajukan temannya berkaitan dengan isi cerpen.
             
2.       Afektif : 
a.       Memiliki motivasi diri dan kelompok untuk membaca cerpen sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
b.      Adanya kemamuan dan kemampuan Menulis kerangka cerpen dengan bantuan ptotongan-potongan kertas karton ke dalam peta konsep
c.       munculnya sikap saling memberikan ide/gagasan dalam berdiskusi.
d.      Setelah pembelajaran berlangsung, siswa mampu memahami, menguraikan materi secara ulet dan mandiri.
3.       Psikomotor :
a.         Siswa membaca cerpen
b.         Siswa menuliskan kerangka cerpen ke dalam peta konsep dengan bantuan potongan-potongan kertas karton berwarna
c.          Siswa menyampaikan hasil kerja ke depan kelas
VII
MATERI DAN URAIAN SINGKAT PEMBELAJARAN

Menceritakan kembali sebuah karya sastra/cerpen, merupakan proses kreatif, karena untuk menceritakan kembali kita harus mampu menangkap hal-hal penting dalam cerita itu dan mengungkapkan kembali dengan bahasa kita sendiri.  Komentar yang kita berikan atas cerita yang kita baca melingkup isi, bentuk pengungkapan, bahasa yang digunakan pengarang.
                 Untuk membacakan karya sastra ada tiga hal penting yang harus kita miliki; yakni kemampuan menafsirkan, kemampuan suara, dan kemampuan penampilan yang menyangkut mimik, dan pantomimik.

Baca cerpen berikut dengan seksama, kemudian ceritakan kembali cerpen isi, tokoh/karakter tokoh, ekspresi tokoh, latar, tema, pesan/amanat, bahasa yang digunakan tanpa mengubah alur.

Ingat, saat bercerita posis kamu adalah sebagai orang ketiga!
VIII
STRATEGI PEMBELAJARAN

1.       Model pembelajaran  : kelompok
2.       Pendekatan                : ingkuiry
3.       Metode                       : diskusi, tanya jawab dan pemberian tugas

  IX.  LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
       Persiapan Materi oleh Guru 
No
Kegiatan dan persiapan Guru
1.
Guru memilih cerpen yang sesuai dengan tingkat usia dan kebutuhan siswa

a.     Cerpen dibagi/dikelompokkan menjadi beberapa bagian dengan menggunakan rectangle

b.     Cerpen yang sudah dibagi ke dalam beberapa bagian tersebut difotokopy menjadi enam rangkap (sesuai dengan jumlah kelompok siswa di kelas)

c.     Cerpen difotocopy ke dalam kertas-kertas berwarna (sebaiknya cover jilid agar lebih tebal)
2.
Guru mempersiapkan peralatan;

a.     Karton tebal (bahan dapat diambil dari kardus bekas) untuk menempelkan potongan-potongan cerpen

b.     Karton manila bewarna-warni ukuran (10 x 15 x 20 x jumlah kelompok) untuk menuliskan unsur-unsur intrinsik cerpen

c.     Gunting (untuk menggunting bagian-bagian cerpen yang telah ditandai(dimasukkan ke dalam kotak atau rectangle

d.     Lem/Doubeltip.

e.     Lakban Bening (unuk menutup/membalut cerpen yang telah ditempelkan agar tidak mudah rusak
3.
Cerpen yang telah ditempel pada karton bekas dikelompokkan secara acak sesuai dengan jumlah kelompok dan diikat agar tidak tercampur pada kelompok yang lain.
4.
Untuk memotivasi siswa;

a.     Guru perlu mempersiapkan beberapa potongan gambar yang berkaitan dengan ide cerita, gambar dapat dilukis sendiri, diambil di majalah, koran atau diambil melalui internet.

b.     Guru juga dapat menggunakan musik, dengan mengambil lagu-lagu yang berhubungan dengan jalannya cerita.


PERTEMUAN PERTAMA
A.      PENDAHULUAN +  10 menit
No
Kegiatan
Karakter
/keterampilan
Terlak
sana (y/t)
Saran Perbaikan

Apersepsi




1.         Bertanya jawab tentang hal-hal yang menarik dari kegiatan membaca cerpen
2.         Bertanya jawab tentang manfaat membaca cerpen
Rasa hormat, perhatian,Tekun 
Tanggung jawab
Berani








A.      Kegiatan Inti (+ 60 menit)
No
Kegiatan Pembelajaran
Eksplorasi
Elaborasi
Konfirmasi
Karakter
/keterampilan
Terlaksana Y/T
Sasaran Perbaikan
1
Siswa mendengarkan  penjelasan guru tentang langkah kerja menceritakan kembali cerpen yang telah dibaca


peduli dan mendengarkan pendapat orang lain.


2
Guru menjelaskan dan memberi contoh cara membaca cerpen






3
Siswa duduk berkelompok


kerjasama


4
Guru membagikan Cerpen ‘Katak Telah Jadi Saya’ Karya Yudistira kepada setiap anggota kelompok






5
Siswa membaca dalam hati cerpen yang dibagikan


inisiatif


7
Siswa menceritakan kembali cerpen yang telah dibaca sesuai dengan tahap-tahap alur cerpen tersebut.


Tekun, kreatif


8
Kelompok lain diberi kesempatan untuk menjadi juri untuk menilai kemampuan temannya dalam bercerita


Hubungan sosial


9
Siswa mendengarkan sambil mencatat titik lemah ataupun keunggulan teman untuk dijadikan sebagai masukkan pada pembelajaran berikutnya



Peduli, kreatif



No
KONFIRMASI
Catatan akhir pembelajaran

 Kerja kelompok yang luar biasa. Namun, ada beberapa catatan yang perlu kita pikirkan, bahwa dalam menceritakan kembali cerpen yang telah dibaca, tidak boleh ada unsur-unsur penting cerpen yang tertinggal. Selain unsur-unsur cerpen, kita juga perlu memperhatikan mimik, gestur, suara sehingga pendengar dapat memahami secara jelas isi cerpen yang kita sampaikan.
Sebelum tugas kelompok ini diceritakan kembali pada pertemuan berikutnya, silakan diperiksa kembali urutan cerita yang dicatat, jangan ada unsur atau bagian penting dari cerita yang tertinggal


KEGIATAN AKHIR


Penutup
 bersama-sama dengan peserta didik, guru membuat rangkuman/ simpulan  pelajaran;




PERTEMUAN KEDUA
B.      PENDAHULUAN +  10 menit
No
Kegiatan
Karakter
/keterampilan
Terlak
sana (y/t)
Saran Perbaikan

Apersepsi




1.       Guru bertanya tentang kondisi dan kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran hari ini.
2.       Bertanya jawab tentang hal-hal yang menarik dan kelemahan dari kegiatan membaca cerpen pada pertemuan pertama.
Rasa hormat, perhatian,Tekun 
Tanggung jawab
Berani




B.      Kegiatan Inti (+ 60 menit)
No
Kegiatan Pembelajaran
Eksplorasi
Elaborasi
Konfirmasi
Karakter
/keterampilan
Terlaksana Y/T
Sasaran Perbaikan
1
Siswa menempelkan karton manila di dinding sesuai dengan jumlah anggota kelompok






2
Siswa mendengarkan  penjelasan guru tentang langkah kerja Menentukan bagian-bagian cerita dengan panduan tahap-tahap alur ke dalam peta konsep


peduli dan mendengarkan pendapat orang lain.


3
Guru menjelaskan dan memberi contoh cara meringkas isi cerpen ke dalam peta konsep






4
Guru membagikan potongan Cerpen ‘Katak Telah Jadi Saya’ yang telah ditempelkan di karton dalam bentuk acak.






5
Siswa duduk berkelompok


kerjasama


6
Siswa membagi tugas kepada masing-masing kelompok sesuai dengan tujuan pembelajaran indikator pertama, yakni menentukan unsur intrinsik cerpen






7
Siswa membagikan potongan cerita itu secara adil di dalam kelompok untuk dibaca dan diringkas ke dalam peta konsep.



kerjasama


8
Guru membagikan potongan-potongan kertas karton bewarna-warni dengan ukuran (15 x20 x 20 buah untuk masing-masing kelompok)






9
Siswa membaca dalam hati bagian cerpen yang dibagikan


inisiatif


10
Siswa mencatat unsur-unsur intrinsik cerpen ke dalam potongan-potongan kertas bewarna-warni sesuai dengan tugas yang mereka emban


Tekun, kreatif


11
Siswa menempelkan bagian-bagian cerpen yang telah dicatat ke dalam potongan-potongan kertas bewarna-warni ke karton manila dengan tahap-tahap alur


Hubungan sosial


9
Kelompok paling cepat dan paling tepat, dianggap sebagai kelompok yang menang pada tahap awal





kreativitas


10
Siswa menceritakan kembali cerpen yang dibaca dengan banduan peta konsep



keberanian




11
Siswa mendengarkan sambil mencatat titik lemah ataupun keunggulan teman untuk dijadikan sebagai masukkan






12
Kelompok yang mampu menampilkan cara menceritakan kembali cerpen dengan baik, akan keluar sebagai pemenang dalam turnamen ini.







No
KONFIRMASI
Catatan akhir pembelajaran

 Kerja kelompok yang luar biasa. Kalian adalah siswa-siswa yang HEBAT. Terimakasih.
Sebelum tugas kelompok ini diceritakan kembali pada pertemuan berikutnya, silakan diperiksa kembali urutan cerita yang dicatat, jangan ada unsur atau bagian penting dari cerita yang tertinggal


KEGIATAN AKHIR


Penutup
 bersama-sama dengan peserta didik, guru membuat rangkuman/ simpulan  pelajaran;

     







         PERTEMUAN ketiga
C.      PENDAHULUAN +  10 menit
No
Kegiatan
Karakter
/keterampilan
Terlak
sana (y/t)
Saran Perbaikan

Apersepsi




1.       Bertanya jawab tentang hal-hal yang menarik dari kegiatan pembelajaran sebelumnya
2.       Bertanya jawab tentang tatacara menceritakan cerpen.
Rasa hormat, perhatian,Tekun 
Tanggung jawab
Berani




C.      Kegiatan Inti (+ 60 menit)
No
Kegiatan Pembelajaran
Eksplorasi
Elaborasi
Konfirmasi
Karakter
/keterampilan
Terlaksana Y/T
Sasaran Perbaikan

Siswa duduk berkelompok


kerjasama



Siswa kembali memperhatikan tugas yang telah dikerjakan pada pertemuan sebelumnya


teliti


3
Siswa memilih anggota kelompok sebagai perwakilan untuk menceritakan cerpen yang telah ditulis ke dalam peta konsep depan kelas.


teliti


4
Siswa lain mendengarkan sambil membuat catatan tanggapan.


teliti


5
Siswa menceritakan kembali cerpen yang dibaca dengan banduan peta konsep dengan urutan yang baik,suara,lafal, intonasi, gesture dan mimik yang tepat



Bertanggung jawab dan berani


6
Siswa mendengarkan sambil mencatat titik lemah ataupun keunggulan teman untuk dijadikan sebagai masukkan



peduli


7
Menanggapi penyampaian isi cerita yang dilakukan temannya


Kepedulian dan keberanian


8
Kelompok yang mampu menampilkan cara menceritakan kembali cerpen dengan baik, akan keluar sebagai pemenang dalam turnamen ini.


Tanggung jawab, keadilan








No
KONFIRMASI
Catatan akhir pembelajaran

bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan, memberikan penguatan  dan penyimpulan
Guru membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa dalam pembelajaran


KEGIATAN AKHIR


Penutup
 bersama-sama dengan peserta didik, guru membuat rangkuman/ simpulan  pelajaran.
Seluruh tugas kelompok yang berbentuk peta konsep  silakan dikumpulkan dan hasil keja kelompok akan dipampangkan nanti siang di papan pengumuman.
Tugas yang terbaik 1, 2, dan 3 berhak ditampilkan di Mading sekolah.
Bagi kelompok yang masih mengalami kesulitan dalam memahami pembelajaran yang berhubungan dengan cerpen, silakan menemui ibu, sepulang sekolah nanti, atau kontak via SMS/telepon. Atau kirim pertanyaan melalui email ke: marleni_t@yahoo.co.id.


       Sumber Belajar
        a. Media cetak / kumpulan cerpen A.A Navis(Pendekar dan Ayam Jago), Cerpen ‘Katak Telah Jadi Saya’. karya Yudistira AM Mashardi
        b. Buku pelajaran bahasa Indonesia

   Penilaian proses dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Teknik Penilaian
Bentuk Penilaian
Instrumen
Menceritakan kembali secara lisan/bantuan peta konsep isi cerpen sesuai dengan alur aslinya.
Unjuk Kerja
Lisan
3.     Tentukan  bagian-bagian cerita dengan panduan tahap-tahap dalam  alur!
4.     Ceritakan kembali isi cerpen sesuai dengan alur aslinya!

Format tes: lisan

No

Indikator Penilaian

Bobot
Skor

Keterangan

S.Baik
Baik
Cukup
Kurang
1
2
3
4
1
Menceritakan kembali isi cerpen secara runtut memerhatikan kelengkapan cerita, bahasa yang baik, keruntutan alur cerita, dan hal-hal yang menarik
100
92-100
83-91
75-82
<  75
1.     Tuntas dan perlu pengayaan

2.    Tuntas
3.    Perlu remedial indikator tertentu
4. Remedial semua materi uji
2
Mengomentari tampilan teman secara objektif dan logis
100
92-100
83-91
75-82
<  75

       Format tes tertulis: 

No

Indikator Penilaian

Bobot
Skor

Keterangan

S.Baik
Baik
Cukup
Kurang
1
2
3
4
1
Kemampuan menuliskan Cerpen sesuai dengan tahap-tahap alur ke dalam peta konsep
100
92-100
83-91
75-82
<  75
1.     Tuntas dan perlu pengayaan
2.     Tuntas
3.     Perlu remedial indikator tertentu
4.     4. Remedial semua materi uji

Penilaian oleh teman sejawat

No

Indikator Penilaian

Bobot
maks
Skor
Jumlah nilai
Sangat sesuai
Sesuai
Agak sesuai
Kurang sesuai
1
2
3
4

Kemampuan menceritakan kembali isi cerpen  dengan tahap-tahap alur

100
92-100
83-91
75-82
<  75

Nama penilai

                                                                                                                                                ……………………….



Keterangan:
1. Sangat Baik :
a. Intonasi, naik turunnya suara sesuai dengan isi cerpen
b. Pandangan tertuju kepada audience.
c. Cara berdiri tidak kaku
2. Baik   :
a. Intonasi, naik turunnya suara sesuai dengan isi cerpen.
b. Pandangan  kurang tertuju kepada audience.
c. Cara berdiri kaku
3. Cukup :
a. Intonasi, naik turunnya suara kurang sesuai dengan isi teks cerpen.
b. kurang berani menatap audience.
c. Cara berdiri kaku dan gelisah
Kurang   :
a. Intonasi, naik turunnya suara tidak sesuai dengan isi teks cerpen.
b. Tidak berani menatap audience.
c. Cara berdiri  kaku

Catatan :
  1. Masing-masing kelompok, wajib menilai satu kelompok lain yang ditunjuk
  2. Satu Kelompok wajib memberikan penilaian lengkap terhadap masing-masing anggota   kelompok yang dinilai
  3. Penilaian harus dilakukan dengan jujur, adil dan sesuai dengan rambu-rambu penilaian.
  4. Jadilah Hakim yang baik untuk dirimu dan orang-orang di sekitarmu!



                                                                                                                                                Padang,        November 2012
Mengetahui                                                                                                                          Guru Mata Pelajaran
Kepala SMP Pem. Laboratorium  UNP
               


DRA. MISLINDA R, MM                                                                                                 MARLINI T, M.Pd
NIP. 19610222199512 2001                                                                                                            NIP 19680319 199802 2001





Lembar Kerja Siswa 1

Mata pelajaran                 : Bahasa Indonesia
Pokok Bahasan                                : Membaca cerpen
Subpokok Bahasan                         : Menceritakan cerpen yang telah dibaca
Kelas/Semester                 : IX/1

A.    Petunjuk :
1.         Baca dengan teliti LKS ini
2.         Kerjakan setiap perintah dalam LKS secara berkelompok
3.         Baca cerpen di dalam anggota kelompok dengan teliti
4.         Perhatikan tahap-tahap alur dalam cerpen yang dibaca.
5.         Ceritakan kembali cerpen yang telah dibaca sesuai dengan tahp-tahap alur cerpen tersebut.
6.         Untuk lebih jelas, baca cerpen yang akan dibagikan oleh gurumu!



Lembar Kerja Siswa 2

Mata pelajaran                 : Bahasa Indonesia
Pokok Bahasan                                : Membaca cerpen
Subpokok Bahasan                         : Menceritakan cerpen yang telah dibaca
Kelas/Semester                 : IX/1

B.    Petunjuk :
7.         Baca dengan teliti LKS ini
8.         Kerjakan setiap perintah dalam LKS secara berkelompok
9.         Urutkan potongan cerpen terlebih dahulu, sehingga menjadi sebuah cerita yang utuh.
10.      Bagikan potongan cerpen tersebut dengan adil di dalam anggota kelompok.
11.      Masing-masing anggota kelompok mendapat tugas yang sama, yakni mencatat unsur-unsur penting dalam bagian cerpen yang dibaca ke dalam potongan-potongan kertas bewarna-warni.
12.      Ketua kelompok bersama juru tulis, bertugas mengelompokkan dan menggabungkan dan menempelkan tugas yang dikerjakan oleh masing-masing anggota ke dalam peta konsep di kertas karton manila yang telah ditempel didinding.
13.      Untuk lebih jelas, baca cerpen berikut dan kerjakan tugas dengan teliti!

















Folded Corner: KATAK TELAH JADI SAYA
Yudistira Ardi Noegraha
Dulu-dulunya, baik orang-orang tua baik kata buku-buku, saya adalah seekor katak. Dan sama sekali saya tidak kepingin membantah keterangan itu. Sebab, saya pikir itu wajar saja. Menurut cerita orang-orang selanjutnya, bahkan saya adalah seorang pangeran yang mewarisi sebuah kerajaan di pesisir laut Jawa. Itupun saya pikir wajar juga. Jadi biarlah.
Tetapi, menurut hemat saya, dulu-dulunya saya ini memang seekor katak. Pada waktu saya menjadi katak itu, saya pernah ingin menjadi lembu, tapi ternyata tidak terlaksana. Dan sekarang ini saya malahan  telah jadi manusia, satu hal yang tidak pernah saya inginkan.
Ceritanya begini:
Waktu itu saya adalah seekor katak. Saya tinggal di sawah Pak Tani. Pekerjaan saya tentu saja berceloteh, kalau malam. Siang hari bengong atau kadang-kadang melompat-lompat. Tapi saya punya pacar juga. Namanya Yoan. Orangnya, eh, kataknya, mungil dan lucu. Pipinya gemuk. Matanya bundar,besar, dan suka berkedip-kedip seperti cicak mabuk tembakau.



Folded Corner: Kami pacaran tidak kenal waktu. Pagi, siang, sore, atau malam, tidak peduli pada apapun dan siapapun. Juga tidak peduli pada ular yang tanya kenapa hujan turun-turun aje, atau juga kepada sang bangau atau sang ikan. Pokoknya kalau hujan, ya hujan aje, nggak usah ribut.
Tempat pacaran kami adalah di balik semak-semak, persis seperti orang, supaya aman, supaya tidak diketahui sapi. Sering juga kami pacaran di balik tanaman padi. Tetapi kami tidak kepengin mati di atas padi seperi ayam yang sial, seperti peribahasa itu lho? Karena itu kami sangat hati-hati.
Tetapi dasar sial. Suatu ketika lembu berjalan-jalan seenaknya di tengah sawah itu (dan sampai sekarang saya tidak mengerti kenapa Pak Tani membiarkan lebu itu berjalan-jalan di tengah sawah yang hampir panen, sebab hal itu akan menyebabkan rusaknya padi), tetapi karena hal itu mesti terjadi juga, yah, apa boleh buat, Yoan kekasih saya itu akhirnya keinjak dan mati. Dan karuan saja saya jadi pusing tujuh keliling. Saya setun. Sempoyongan, dan patah hati. Dan betapa jadi bencinya saya kepada lembu itu.



Folded Corner: Lalu adalah wajar jika kemudian saya mempunyai dendam tak alang kepalang kepada makhluk yang gemuk dan dungu itu. Dan dendam itu semakin bertambah besar ketika saya menyadari bahwa bagaimanapun saya tidak mungkin bisa menggebrak si dungu itu. Karena badan saya kecil dan tenaga saya sedikit. Satu-satunya jalan adalah menjadi lembu dahulu, supaya bisa mengimbangi kekuatannya. Untuk itu diperlukan doa. Dan lantas saya berdoa siang dan malam, supaya bisa menjadi lembu. Tetapi rupanya memang benar bahwa doa yang didasari itikad jahat tidak akan pernah terkabul. Akan sia-sia. Dan usaha saya itu memang sia-sia. Saya tetap hanya menjadi katak. Dan lembu itu masih saja petantang-petenteng kesana kemari sambil terus menerus hendak menginjak-injak saya.
	Dan saya telah kehilangan Yoan, sungguh merana nasibnya, badan saya kian menjadi kurus, sakit-sakitan serta lebih sering lagi bengong. Bloon banget deh!
Saya lebih sering menyendiri, atau pergi ke tepi sungai, nongkrong di atas batu sambil memandangi riak air yang mengalir sampai jauh, akhirnya ke laut.
 



































































































Folded Corner: Dan pada saat itulah datang Batara Narada dari Junggring Salaka, turun ke Marcapada, ke tepi sungai itu, menemui saya. Dan saya yang sama sekali tidak menyangka akan didatangi dewa, tentu saja jadi terkejut. Saya lantas melompat terbirit-birit. Dan Batara Narada yang gembrot itu sibuk kian kemari hendak menagkap saya. Gigih sekali. Saya jadi tambah takut, meskipun diam-diam merasa geli melihat seorang dewa bertingkah seperti katak, melompat-lompat hendak menagkap katak. Saya jadi ingat Yoan kekasih saya yang pernah menyanyi, “Mama, lihatlah, saya melompat....dan seterusnya”.
“Kemarilah sang kodok!” kata dewa itu kecapaian. Saya kasihan juga. Lalu saya berhenti dan saya melompat menghampirinya.
“Ada apa?” tanya saya, “Kokok jauh-jauh dari langit turun ke sungai, seperti dari mana datangnya cinta, dari sawah turun ke sini”.
“Saya bertanya kepadamu, kenapa kamu bertapa terus?” tanya dewa itu. “Bertapa?” saya heran “Siapa yang bertapa terus? saya?”



Folded Corner:  “Iya, kamu. Kenapa kamu bertapa terus, apa yang kamu kehendaki?” tanya dewa itu lagi.
Saya tambah tak mengerti. Soalnya saya tidak pernah bertapa selama ini. Saya hanya pernah berdoa untuk bisa menjadi lembu, dan itu tidak terkabul, lalu saya berhenti berdoa dan sekarang saya sudah tidak kepingin jadi lembu. Saya hanya kangen sama Yoan. Itu saja. Dan karena itulah maka saya sering nongkrong di tepi sungai itu, ngelamun. Sekarang turun seorang dewa yang mengira bahwa saya sedang bertapa. Kok bisa, ya? Orang ngelamun kok dikira bertapa. Dewa apaan itu?
“Baiklah.” Kata dewa itu lagi. “Biar kamu tidak menjawab pertanyaanku, aku sudah tahu bahwa kamu ingin jadi manusia, nah, sekarang jadilah kamu manusia! Puah!”
Dewa itu menghilang dengan gaib. Dan saya terbengong-bengong. Saya merasa betapa badan saya menjadi besar. Dan ketika saya menengok ke dalam sungai, saya melihat bahwa saya telah jadi manusia. Bukan main. Saya tak habis pikir. Betapa tololnya dewa itu. Tetapi apa boleh buat, katak telah jadi orang. Saya hanya bisa menerima.



Folded Corner: Tidak lama kemudian, di tepi sungai itu muncul berpuluh-puluh prajurit tombak. Mereka berteriak-teriak, megelu-elukan saya. Saya bertambah bingung. Tetapi ketika dari antara prajurit tombak itu muncul seorang putri yang cantik, bingung saya hilang mendadak. Ya. Kalau melihat perempuan cantik, saya memang lantas merasa sehat wal afiat. Putri itu saya songsong. Saya memeluknya. Tapi sial, seorang prajurit memberikan tombaknya. Saya jadi undur setindak.
“Putriku...., “hanya itu yang keluar dari mulut saya.
“Pangeranku....”katanya membalas.
“Siapa namamu?” tanya saya
“Melanie,”jawabnya.
“Oh, Putri Melanie....,“ saya merayu dan hendak berlari memeluknya, tetapi prajurit tombak itu lagi-lagi memberikan tombaknya. Sialan. Saya jadi undur lagi setindak.
“Marilah pangeran! Ajak putri Melanie. Saya lalu digandengnya naik ke dalam tandu, lantas tandu itu digotong oleh prajurit tombak, menuju pesisir laut Jawa. Bukan hendak diceburin lho?
 
































































                                                                  



















Folded Corner: Begitulah. Itulah bagian cerita terpenting mengenai diri saya sehubungan dengan adanya desas desus yang menyangkut silsilah keluarga saya. Desas-desus itu memang benar. Dulu-dulunya saya memang seekor katak, dan saya juga memang seorang pangeran. Tapi sekarang saya hanya seorang pengarang. Tidak apa. Saya memang senang dengan pekerjaan ini. Bisa menipu banyak orang. He he he.
Meskipun begitu, cerita saya yang mengenai diri Yoan kekasih saya itu adalah cerita yang sungguh-sungguh terjadi. Saya memang punya pacar yang bernama Yoan dan mati keinjak lembu di tengah sawah. Percayalah!
Sekarang ini saya masih sering pergi ke kuburannya, menaburkan bunga dan menyebut namanya tiga kali sebelum dan sesudah berdoa. Tetapi benar, Yoan adalah seekor katak. Dulu-dulunya. Sekarang ini sudah terkubur. Hanya saja saya berharap mudah-mudahan ia bisa hidup kembali dan menjadi kekasih saya lagi yang paling saya cintai. Saya sungguh merasa sangat membutuhkan kehadirannya sekarang ini. Saya kangen. Saya ingin memeluknya. Saya ingin menciumnya. Dan saya ingin membaringkannya dalam semak-semak padi, di tengah sawah untuk saya belai rambutnya. Saya  ingin.
 
















                                                                                                                                                   









Folded Corner: Dan keinginan itu sungguh menyiksa saya. Lama kelamaan saya lebih senang menyendiri. Lebih senang pergi ke kuburan Yoan. Dan termenung di situ sambil menyebut-nyebut namanya. Yoan. Yoan. Yoan. Tiga kali.
Nah, pada saat itu, seperti apa yang kalian bayangkan, Batara Narada itu memang datang lagi. Mengira saya sedang bertapa. Dan lalu dia mengabulkan apa yang tidak menjadi permintaan saya. Yoan dibangkitkan dari kuburnya, menjadi seorang gadis yang cantik, yang pipinya gemuk minta dicubit, mungil dan lucu.
Biarpun itu di luar kehendak saya, melihat Yoan jadi secantik itu, saya tentu saja terlonjak-lonjak kegirangan. Dan seperti apa yang sudah kalian bayangkan, saya lantas memeluknya. Saya hendak menciumya.
Akan tetapi, tidak seperti yang kalian bayangkan, sementara Yoan menjadi gadis yang cantik, sementara itu pula saya telah menjadi katak kembali. Dan sewaktu saya memeluknya itu, Yoan kaget dan berteriak,,,. Ia berlari-lari mencari ibunya.
“Mama, lihatlah....!”
Saya telah jadi katak.
Dan siang itu, saya lebih banyak bengong ketimbang berceloteh. Dan Yoan, sekarang telah jadi penyanyi. Mudah-mudahan cintanya masih turun ke sawah, tempat saya tinggal ditemani Pak Tani.
(Yudhistira Ardi Nugraha, PENJARAKAN AKU DALAM HATIMU, 1979)


                                                                                                                                                               





























Masing-masing kelompok memeriksa kembali cerpen yang telah dicatat ke dalam peta konsep dengan perpedoman kepada tahapan-tahapan alur cerita
.
14.      Ceritakan kembali cerpen yang telah dibaca ke depan kelas dengan intonasi, gestu, dan mimic yang jelas
15.      Kelompok lain diminta untuk menaggapi dan memberikan masukan terhadap tugas yang disampaikan teman.


                                                                                                                                                               
KRITERIA PENILAIAN PERILAKU BERKARAKTER

Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya, guru dapat memberikan kesimpulan atau pertimbangan tentang pencapaian suatu indikator atau bahkan suatu nilai. Kesimpulan atau pertimbangan itu dapat dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut ini.


No.
Kriteria
Deskripsi

 1.
BT (Belum Terlihat)
Peserta didik belum memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator

 2.
MT (Mulai Terlihat)
Peserta didik mulai memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator, tetapi belum konsisten

 3.
MB (Mulai Berkembang)
Peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indicator

 4.
MK (Menjadi Kebiasaan/Membudaya)
Peserta didik terus menerus/secara konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator










  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: