Mengenai Saya

Foto saya
padang, sumbar, Indonesia
berpikir untuk paham, melangkah bertujuan.

Pengikut

tankuncay. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

RPP Bhs Indonesia KLS IX SMSTR I 7.1. Menemukan tema, latar penokohan pada cerpen –cerpen dalam satu buku kumpulan cerita pendek ( cerpen )


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
I
IDENTITAS

Nama Sekolah         : SMP Pembangunan Laboratorium UNP
Mata Pelajaran        : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester       : IX/I
Jumlah Pertemuan  : 2 x Pertemuan (4 x 40 menit)
II
STANDAR KOMPETENSI :

7.  Memahami wacana Sastra melalui kegiatan membaca buku kumpulan cerpen
III
KOMPETENSI DASAR :

7.1. Menemukan tema, latar penokohan pada cerpen –cerpen dalam satu  buku kumpulan cerita pendek ( cerpen )
IV
Indikator Proses

1.       Siswa  membaca buku kumpulan  cerpen.
2.       Siswa menentukan tokoh, dan watak tokoh
3.       Siswa menentukan latar
4.       Siswa menentukan pesan
5.       Siswa  menunjukkan keterkaitan antarunsur cerpen sebagai dasar dalam memahami makna cerpen secara utuh.
6.    Siswa menentukan tema
V
ALOKASI WAKTU          : 4 x  40 menit
VI
Tujuan Pembelajaran

1.      siswa mampu menemukan tokoh-tokoh dalam cerpen
2.      siswa mampu menyimpulkan tema
3.      siswa mampu menemukan latar cerpen
4.      siswa mampu menemukan karakter tokoh dalam cerpen
5.      siswa mampu menemukan amanat dalam cerpen
6.      siswa mampu membandingkan karakter tokoh dalam cerpen
7.      siswa mampu membandingkan ide beberapa cerpen
8.      siswa mampu membandingakan penggunaan bahasa dari buku kumpulan cerpen


1.     Kognitif : 
a.   Setelah membaca cerpen siswa dapat menentukan unsur-unsur cerpen
b.   Setelah menentukan unsur-unsur cerpen siswa dapat menentukan tokoh-tokoh dalam cerpen
c.   Setelah menentukan tokoh-tokoh dalam cerpen  siswa dapat menentukan karakter tokoh
d.   Setelah menentukan watak tokoh, siswa dapat menentukan konflik cerpen
e.   Setelah menentukan konflik cerpen, siswa dapat menentukan latar cerpen
f.    Setelah menentukan latar cerpen, siswa dapat menentukan tema cerpen
g.   Setelah menentukan tema cerpen, siswa dapat menentukan amanat pengarang
h.   Setelah menentukan amanat pengarang, siswa dapat sudut pandang pengarang
i.    Setelah menentukan sudut pandang pengarang, siswa mampu membandigkan ide beberapa cerpen,
j.    Setelah membandingkan ide beberapa cerpen, siswa dapt membedakan gaya penggunaan bahasa dari beberapa cerpen
k.   Setelah membedakan gaya penggunaan bahasa dari beberapa cerpen, siswa dapat menjelaskan perbedaan tema beberapa cerpen
             
2.     Afektif : 
a.    siswa dapat saling memberikan ide/gagasan dalam berdiskusi.
b.    Siswa dapat menghargai pendapat teman dalam berdiskusi.
c.    Siswa mampu memahami, menguraikan materi secara ulet dan mandiri.
3.     Psikomotor :
a.      Siswa memembaca buku kumpulan cerpen
b.      Siswa menentukan unsur-unsur intrinsik cerpen
c.      Siswa menyampaikan hasil tugas ke depan kelas
VII
MATERI DAN URAIAN SINGKAT PEMBELAJARAN

Fakta : Contoh Buku kumpulan Cerpen
Prinsip : Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen Sebagaimana novel, cerpen juga dibentuk atas unsur ekstrinsik dan intrinsik.Meskipun bentuknya pendek, bahkan ada yang cuma 1 halaman, di dalamnya terdapat unsur-unsur intrinsik secara lengkap, yaitu tema, amanat, tokoh, alur, latar,sudut padang pengarang,dan dialog. Unsur – unsur intrinsik cerpen mencakup : tema, alur, latar, perwatakan, sudut pandang, dan nilai – nilai yang terkandung di dalamnya.
Prosedur: langkah-langkah dalam memahami unsur intrinsik cerpen
1.     Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber cerita. 
2.     Latar . setting adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita.Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana sertakeadaan ketika cerita berlangsung.
3.     Alur / plot adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita.Alur meliputi beberapa tahap:
a.      Pengantar : bagian cerita berupa lukisan , waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal cerita.
b.      Penampilan masalah : bagian yang menceritakan maslah yang dihadapi pelakucerita.
c.      Puncak ketegangan / klimaks : masalah dalam cerita sudah sangat gawat,konflik telah memuncak.
d.      Ketegangan menurun / antiklimaks : masalah telah berangsur – angsur dapatdiatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
e.      Penyelesaian / resolusi : masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.
f.       Perwatakan :Menggambarkan watak atau karakter seseorang tokoh yang dapat dilihat dari tiga segi yaitu melalui:- Dialog tokoh,  Penjelasan tokoh, Penggambaran fisik tokoh
g.      Nilai (amanat) : pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita.
VIII
STRATEGI PEMBELAJARAN

1.     Model pembelajaran  : kelompok
2.     Pendekatan                : kontekstual
3.     Metode                       : diskusi, tanya jawab dan pemberian tugas





  IX.  LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
         PERTEMUAN PERTAMA
A.    PENDAHULUAN +  10 menit
No
Kegiatan
Karakter
/keterampilan
Terlak
sana (y/t)
Saran Perbaikan
1.
Guru menginformasikan  KD dan indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran, yaitu kemampuan menentukan unsur intrinsik cerpen.


Dapat dipercaya
Rasa hormat dan perhatian
Tekun 
Tanggung jawab
Berani





A.   Kegiatan Inti (+ 60 menit)
No
Kegiatan Pembelajaran
Eksplorasi
Elaborasi
Konfirmasi
Karakter
/keterampilan
Terlaksana Y/T
Sasaran Perbaikan
1
Siswa dan guru bertanya jawab  tentang  unsur intrinsik cerpen


peduli dan mendengarkan pendapat orang lain.


2
Siswa memahami informasi yang berkaitan dengan unsur intrinsik cerpen


peduli dan mendengarkan pendapat orang lain.


3
Siswa diminta  duduk berkelompok (5) orang

Sukses hubungan sosial dan mandiri


4
Siswa membaca buku kumpulan cerpen


Peduli dan teliti


5
Siswa  mencatat tokoh-tokoh dalam cerpem


Cerdas, teliti


6
Siswa mencatat tokoh antagonis dan pratagonis


Cerdas, teliti



Siswa menentukan watak masing-masing tokoh


Cerdas, teliti


7
Siswa menentukan latar cerpen yang dibaca


Cerdas, teliti


9
Siswa mendiskusikan hasil kerja kelompok


kerjasama


10
Siswa menyajikan hasil kerja mereka ke depan kelas.


keberanian


11
Siswa menanggapi hasil kerja kelompok lain yang ditampilkan.


Jujur dan berani


12
Siswa memperbaiki hasil kerja mereka.


ketelitian






No
KONFIRMASI
Catatan akhir pembelajaran

Hasil kerja kelompok yang luar biasa.
Ada kesulitan dalam memahami materi ini?
Langkah termudah dalam memahami cerpen adalah dengan memahami dialog, ide/gagasan masing-masing tokoh
Mempelajari dan memahami cerpen akan mampu mempertajam kearifan kita terhadap penomena kehidupan.



KEGIATAN AKHIR


Penutup
 bersama-sama dengan peserta didik, guru membuat rangkuman/ simpulan  pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Tugas
Silakan dipahami cerpen dengan baik, materi akan kita lanjutkan pada pertemuan berikutnya.:
Bagi kelompok yang masih mengalami kesulitan dalam memahami tugas yang berhubungan dengan unsur intrinsik cerpen, silakan menemui ibu, sepulang sekolah nanti, atau kontak via SMS/telepon ke nomor 081363435544. Atau kirim pertanyaan melalui email ke: marleni_t@yahoo.co.id.


     
    PERTEMUAN KEDUA
B.    PENDAHULUAN +  10 menit
No
Kegiatan
Karakter
/keterampilan
Terlak
sana (y/t)
Saran Perbaikan
1.
Guru menginformasikan indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran, yaitu kemampuan menentukan unsur intrinsik cerpen.


Rasa hormat dan perhatian,Tekun 
Tanggung jawab
Berani
















B.   Kegiatan Inti (+ 60 menit)
No
Kegiatan Pembelajaran
Eksplorasi
Elaborasi
Konfirmasi
Karakter
/keterampilan
Terlaksana Y/T
Sasaran Perbaikan
1
Siswa dan guru bertanya jawab  tentang  unsur intrinsik cerpen


peduli dan mendengarkan pendapat orang lain.


2
Siswa memahami informasi yang berkaitan dengan unsur intrinsik cerpen


peduli dan mendengarkan pendapat orang lain.


3
Siswa kembali  duduk berkelompok (5) orang

Sukses hubungan sosial dan mandiri


4
Siswa melanjutkan membaca buku kumpulan cerpen


Peduli


6
Siswa mencatat konflik yang terjadi di dalam cerpen


Cerdas, teliti


7
Siswa menentukan pesan pengarang.


Cerdas, teliti


8
Siswa mementukan tema cerpen


Cerdas, teliti


9
Siswa menentukan sudut pandang pengarang


Cerdas, teliti


10
Siswa mendiskusikan hasil kerja kelompok


kerjasama


11
Siswa menyajikan hasil kerja mereka ke depan kelas.


keberanian


12
Siswa menanggapi hasil kerja kelompok lain yang ditampilkan.


Jujur dan berani


13
Siswa memperbaiki hasil kerja mereka.


ketelitian




No
KONFIRMASI
Catatan akhir pembelajaran

Hasil kerja kelompok yang luar biasa.
Ada kesulitan dalam memahami materi ini?
Langkah termudah dalam memahami cerpen adalah dengan memahami dialog, ide/gagasan masing-masing tokoh
Mempelajari dan memahami cerpen akan mampu mempertajam kearifan kita terhadap penomena kehidupan.



KEGIATAN AKHIR


Penutup
 bersama-sama dengan peserta didik, guru membuat rangkuman/ simpulan  pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Tugas untuk:
Seluruh tugas kelompok hari ini silakan dikumpulkan dan hasil kerja kelompok akan dipampangkan besok siang di papan pengumuman.
1.   Kelompok yang nilainya sama dan di atas KKM, wajib menganalisis unsure intrinsic cerpen yang terdapat di dalam buku paket bahasa Indonesia kelas IX, halaman…
2.   Kelompok yang nilainya di bawah KKM, wajib menganalis unsur intrinsik cerpen yang terdapat di dalam bahan ajar, halaman….
Bagi kelompok yang masih mengalami kesulitan dalam memahami tugas yang berhubungan dengan unsur intrinsik cerpen, silakan menemui ibu, sepulang sekolah nanti, atau kontak via SMS/telepon ke nomor 081363435544. Atau kirim pertanyaan melalui email ke: marleni_t@yahoo.co.id.


    
       Sumber Belajar
      a. buku kumpulan cerpen “Bertanya Kerbau pada Pedati” (A.A. Navis)
      b. buku pelajaran bahasa Indonesia (Bahasaku Bahasa Indonesia (Platinum)

      Penilaian proses dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Teknik Penilaian
Bentuk Penilaian
Instrumen
1.    Mampu mendeskripsikan secara singkat isi cerpen
2.    Mampu mendata tokoh, dan watak tokoh dalam buku kumpulan cerpen
3.    Mampu menentukan tokoh antagonis dan protagonis
4.    Mampu mendeskripsikan watak tokoh dalam cerpen
5.    Mampu menentukan konflik yang terjadi di dalam cerpen
6.    Mampu menentukan latar peristiwa di dalam cerpen
7.    Mampu menentukan pesan pengarang
8.    Mampu menentukan tema masing-masing cerpen
9.    Mampu menentukan sudut pandang pengrang
Proses/
Uraian
objektif
Tes tulis/lapor-an kerja kelompok
1.    Deskripsikan secara singkat isi cerpen
2.    Data tokoh, dan watak tokoh dalam buku kumpulan cerpen
3.    Tentukan tokoh antagonis dan protagonis di dalam cerpen....
4.    Deskripsikan watak tokoh dalam cerpen
5.    Tentukan konflik yang terjadi di dalam cerpen
6.    Tentukan latar peristiwa di dalam cerpen
7.    Tentukan pesan pengarang
8.    Tentukan tema masing-masing cerpen
9.    Tentukan sudut pandang pengrang






         Aspek Penilaian Hasil Belajar, bobot, dan skor nilai

No

Indikator Penilaian

Bobot
Skor

Keterangan

S.Baik
Baik
Cukup
Kurang
1
2
3
4
1
Kemampuan Deskripsikan secara singkat isi cerpen

100
92-100
83-91
75-82
<  75

2
Kemampuan mendata tokoh, dan watak tokoh dalam buku kumpulan cerpen
100
92-100
83-91
75-82
<  75
1.   Tuntas dan perlu pengayaan

2.  Tuntas
3.  Perlu remedial indikator tertentu
4. Remedial semua materi uji
3
Kemampuan menentukan tokoh antagonis dan protagonis di dalam cerpen....
100
92-100
83-91
75-82
<  75
4
Kemampuan mendeskripsikan watak tokoh dalam cerpen
100
92-100
83-91
75-82
<  75
5
Kemampuan menentukan konflik yang terjadi di dalam cerpen
100
92-100
83-91
75-82
<  75
6
Kemampuan menentukan latar peristiwa di dalam cerpen
100
92-100
83-91
75-82
<  75
7
Kemampuan menentukan pesan pengarang
100
92-100
83-91
75-82
<  75

8
Kemampuan menentukan tema masing-masing cerpen
100
92-100
83-91
75-82
<  75

9
Kemampuan menentukan sudut pandang pengrang
100
92-100
83-91
75-82
<  75


                                                                                                Padang,    November 2012
Mengetahui                                                                               Guru Mata Pelajaran
Kepala SMP Pem. Laboratorium  UNP
           



DRA. MISLINDA R, M.M                                                            MARLINI T, M.Pd
NIP. 19610222199512 2001                                                          NIP 19680319 199802 2001

















Lembar Kerja Siswa

Mata pelajaran                 : Bahasa Indonesia
Pokok Bahasan                                : Membaca cerpen
Subpokok Bahasan                         : Menceritakan cerpen yang telah dibaca
Kelas/Semester                 : IX/1

A.    Petunjuk :
1.         Baca dengan teliti LKS ini
2.         Kerjakan setiap perintah dalam LKS secara berkelompok
3.         Urutkan potongan cerpen terlebih dahulu, sehingga menjadi sebuah cerita yang utuh.
4.         Bagikan potongan cerpen tersebut dengan adil di dalam anggota kelompok.
5.         Masing-masing anggota kelompok mendapat tugas yang sama, yakni mencatat unsur-unsur penting dalam bagian cerpen yang dibaca.
6.         Ketua kelompok bersama juru tulis, bertugas mengelompokkan dan menggabungkan tugas yang dikerjakan oleh masing-masing anggota ke dalam tabel yang telah disediakan.
7.         Untuk lebih jelas, baca cerpen berikut!




Rounded Rectangle: Pendekar dan Ayam  Jago
Adalah satu desa kecil, Banto Barayun namanya. Di barat Sikilang Air Bangis, di Timur Air Berdebut, di Selatan Lurah Berangin-angin, di utara Sialang Pemantak besi. Kalau dicari di peta, letaknya persis di khatulistiwa di pulau yang dulu dinamakan Pulau Mas.
Pada masa dulu di sana tinggal seorang bernama Pendekar Sungsang. Perilakunya serba tidak lazim. Apapun yang dilakukannya serba berlawanan dengan kebiasan orang lain. Kalau orang ke mudik, dia ke hilir. Kalau orang pergi berburu ke hutan, dia pergi menjala ikan ke sungai. Kalau ramai-ramai orang ke sawah, dia datang waktu orang akan pulang. Kalau orang menyuap dengan kanan, dia dengan kiri. Tapi dia bukan orang jahat. Cuma berperangai ganjil. Sungsang, kata orang.Tapi dia betul-betul seorang pendekar.


Rounded Rectangle: Salah satu kegemaran Pendekar Sungsang yang sama dengan orang lain adalah pergi ke gelanggang adu ayam jago. Ayam jagonya bernama Sanggonani. Senama dengan lawan aduan ayam  Kinantan milik Raja Pagaruyung. Sama pula nasibnya dengan Sanggonani setiap berlaga, ayam jago Pendekar Sungsang lebih banyak kalahnya. Ganjilnya, apabila taruhan berlipat ganda di pasang, pada pihak lawan, Sanggonani selalu menang. Itu bukan nasib, melainkan sebab perangai.
Di berbagai negeri, ayam jago diberi bertaji di salah satu kakinya, taji, semacam pisau kecil bermata dua yang setajam pisau cukur. Ketika ayam jago itu saling melajang lawan, dada, atau leher salah satu atau keduanya akan terluka. Kemudian mati kehabisan darah, yang mati duluan itulah yang kalah.
 










































Rounded Rectangle: Adu ayam jago di negeri Pendekar Sungsang tanpa taji. Jago yang kalah akan lari atau keok. Maka ayam jago itu berlaga lama sekali. Ranggahnya, gombak daging di kepala, dan kulit kepalanya sampai luka berdarah, ranggah jadi pegangan paruh lawan untuk melajang. Yang mulai merasa kalah akan menyembunyikan kepala ke sela paha lawan agar terhindar dari patukan paruh lawan, bila tak tahan lagi jago itu lari.
Lain halnya dengan Sanggonani. Bila tidak kuat lagi, dia menyeruduk ke bawah kedua paha lawan. Jika lawan lengah, dia melajang  lagi. Lalu menyeruduk kembali. Pantang baginya lari. Seperti taktik bokser kepayahan. Setelah memukul lalu merangkul. Maka laganya lama sekali. Pemimpin yang menjadi juri akan menentukan pemenang. Biasanya yang selalu dinilai kalah adalah ayam jago Pendekar Sungsang. Akan tetapi bila semua petaruh menjagokan lawan, Sanggonani berlaga luar biasa. Tidak sampai sepuluh kali saling melajang , lawannya sudah terbirit-birit lari. Ayam jago di negeri itu sangat dirawat, sama seperti perkutut. Menu makanannya terpilih seperti petinju profesional.
 


























Rounded Rectangle: Sehabis musim menuai padi, negeri sekitar Banto Barayun mulai membuka gelanggang adu ayam jago. Secara bergiliran pada setiap pekan. Ketika tiba giliran Negeri Suranti, pangeran anak raja Indrapura akan ikut membawa ayam jagonya. Konon ayam jago itu hadiah pangeran dari Siam. Tubuhnya tinggi, pahanya besar. Dia sengaja datang untuk berlaga dengan Sanggonani, ayam jago Pendekar Sungsang dengan taruahan tinggi sebagai balas dendam karena dulu ayam pangeran itu pernah dikalahkan.
Sepekan sebelum waktunya tiba, Sanggonani seperti terkena sampar. Dia merumuk. Kepalanya tertekur. Bila paruhnya tersentuh lantai, dia bangun lagi. Suara dari kerongkongannya seperti guruh seperti hari akan hujan.  Melihat Sanggonani sakit, buru-buru Pendekar Sungsang mencari ramuan obat ke hutan. Air rebusan ramuan itu diminumkan ke ayam itu. Seluruh tubuh di bawah bulunya dibarut dengan minyak gosok peramuan khusus. Obat itu memang  manjur. Dua hari kemudian Sanggonani terlihat mulai tegar kembali. “Berkokoklah.” Kata Pandekar Sungsang. Dan ayam itu pun berkokok.



Rounded Rectangle: “Besok kita akan ke gelanggang. Pangeran Indrapura membawa ayam jago dari Siam. Kau pasti menang,” kata Pangeran Sungsang.
“Tidak. Aku tidak mau. Aku belum kuat. Luka-luka kulit kepalaku dari berlaga dulu belum sembuh,” kata Sanggonani.
“Ooo, jangan begitu Sanggo. Pangeran itu sombong. Mesti kau kalahkan jagonya agar dia berhenti sombong.” “Sungguh aku belum kuat.”
“Ayam keparat kau rupanya. Mau bikin malu kau rupanya. Tak ada gunanya kau kupelihara lagi. Baik aku jual kau ke orang warung untuk digulainya,” kata Pendekar Sungsang sambil merentakkan kaki.
Sanggonani tidak menyahut. Besoknya kerongkongan Sanggonani masih menyuarakan gemuruh. Demi melihat ayam itu, berkata Pendekar Sungsang, “Kalau aku jadi kau, sakit-sakit sedikit aku akan berlaga. Menantang ayam pangeran alangkah hebatnya.”



Rounded Rectangle: “Mengapa kita tidak bertukar tempat saja? Kau jadi aku. Aku jadi kau,” kata Sanggonani.
Sebagai golongan elit, Pendekar Sungsang bertabiat pantang disanggah. Dia menerima tantangan itu. “Demi Setan, aku jadi jago. Sebagai orang, masa aku bisa kalah dari jago yang benar-benar ayam?” katanya.
Lalu terjadilah pertukaran peran antara Pendekar Sungsang dengan Sanggonani.
“Bagus.Bagus benar kokokmu,” kata Sanggonani yang berperan sebaga Pendekar Sungsang. “Tapi aku mau lihat apa laga kau sama bagusnya?”
“Kenapa kau berkata begitu?”
“Biasanya manusia yang bagus omongannya, takut berlaga. Paling-paling dia bisa jadi propokator menghasut pendemo. Yang mau dihasut pun pandir. Tambah beringas pendemo, pertanda kerdil otaknya.”
Betapa sakit hati Pendekar Sungsang yang sedang berperan jadi Sanggonani itu. Lalu katanya dalam hati: “Ah, kau sok tahu. Kau lihatlah nanti.” Selanjutnya dia berkata, “Hai, Sanggonani, sebagai manusia baik nasibku, apalagi sebagai ayam.”
 
























































Rounded Rectangle: “Itu namanya bukan nasibmu Pendekar. Itu perangaimu,” kata si ayam jago yang telah berubah jadi pendekar itu.
Ketika di lepas ke gelanggang, Pendekar Sungsang sebagai Sanggonani berkokok. Kokoknya tidak seperti ayam biasa. Melainkan bertingkat-tingakat seperti bersahutan. Maka terpesonalah orang yang penuh sesak di sekita gelanggang. Pangeran dari Indra Pura itu pun terpesona. Timbul hasratnya untuk membeli Sanggonani. Berapa pun harganya. Lalu dia berseru keras-keras agar didengar oleh semua yang hadir. “Hai, Pendekar Sungsang, bagus betul kokok ayamu. Daripada ayam itu kalah diadu, baik kau jual saja padaku. Berapa pun harganya akan kubeli.”
“Hai Pangeran, di gelanggang orang bukan berjual beli,” kata Sanggonani yang berperan jadi Pendekar Sungsang.
Pendekar Sungsang asli terkagum-kagum mendengar silat lidah itu. Lalu dia berkokok lebih seronok lagi, yang sampai ke telinga Sanggonani yang berperan sebagai Pendekar Sungsang ialah: Hebat kamu, Sanggonani.”
“Apa laganya sebagus kokoknya?” tanya pangeran.



Rounded Rectangle: “Lihat saja nanti kata Sanggonani tanpa kehilangan kredibilitas keelitannya. Kemudian dia berbisik kepada Pendekar Sungsang yang tengah jadi Sanggonani, “Kalahkan dia.”
Ketika ayam jago dari Siam dilepas ke gelanggang, dia langsung mengembangkan bulu tengkuknya seolah menantang, “Ayo, Sanggonani. Ini dadaku. Mana dadamu.”
Pendekar Sungsang menaksir lawannya. Badan lawannya itu memang besar. Kakinya kuat. Pahanya yang kekar hampir tidak berbulu. “ mana bisa aku kalah sama ayam ini. Aku kan orang,“ katanya dalam hati.
Maka lajang melajang keduanya pun berlangsung. Tinggi di atas tanah. Setiap melajang, Pendekar Sungsang yang terpelanting, karena badannya jauh lebih kecil. Begitu lama berlaga itu. Akhirnya dia mulai payah. Perlagaan menjadi berat sebelah. Tanda-tanda Sanggonani akan kalah telah kelihatan. Namun dia tidak mau lari. Dia mnyerunduk terus ke antara kedua paha lawannya untuk mengatur nafas. Ketika lawannya lengah, dia melajang lagi.



Rounded Rectangle: “Aku Pendekar Sungsang. Bukan Sanggonani. Mana bisa aku dikalahkan ayam.,” katanya pada dirinya sambil menyeruduk di sela paha lawannya. Namun kepalanya telah banyak mengucurkan darah. Ranggahnya telah compang camping kena paruh. Lama kemudian ketika dia tidak bisa berdiri lagi, juara gelanggang datang melerai. Sanggonani dinyatakan kalah. Lalu dia diambil dan dibawa pulang oleh Sanggonani yang berperan sebagai Pendekar Sungsang.
“Bagaimana rasanya berlaga? Begitu yang aku derita setiap kau adu. Apa kau kini sudah peduli pada penderitaan ayam aduan? Selama ini kau seperti bukan manusia yang berperikemanusiaan. Sekarang baru kau rasa, bahwa hobimu menyakitkan kami. Kau kasih kami makan sedikit, lalu kau adu kami. Supaya kalian golongan elit dapat kehormatan dan uang banyak.” Kata Sanggonani kepada Pendekar Sungsang yang lagi jadi ayam jago.
 
























































Rounded Rectangle: Pendekar Sungsang tidak menyahut. Rasa sakit seluruh tubuhnya menghilangkan semangatnya untuk berbicara. “Pekan depan di Salido dibuka gelanggang besar. Kau akan aku bawa ke sana kata Sanggonani.
“Ooo, nasibku sebagai ayam jago,” keluh Pendekar Sungsang Lalu katanya, “Tapi aku bukan ayam jago. Aku manusia.”
“Hah. Jangan lupa, Sungsang. Kini aku yang manusia. Kau yang ayam jago. Mengadu ayam jago tugasku. Tugasmu berlaga. Patuh sajalah padaku. Kalau tidak, aku jual kau pada orang warung untuk digulainya.” kata Sanggonani mengulangi ancaman dan umpatan Pendekar Sungsang  kepadanya dulu seraya tertawa dan berlalu dari situ.
Pendekar Sungsang berteriak dari dalam kandang Sanggonani, “Akan kau biarkan nasibku begini?”



Rounded Rectangle: “Itu bukan nasib, pendekar. Tapi perangaimu yang jadi nasib yang sebenarnya,”kata Sanggonani sambil berlalu.
Konon betahun-tahun kemudian Sang Pangeran telah jadi raja. Hobinya memiliki sesuatu yang nomor satu kian berlipat ganda. Dia masih penasaran untuk memiliki ayam jago Sanggonani yang kokoknya bertingkat-tingkat. Jika dulu sebagai pangeran dia tidak bisa membeli dengan tawaran setinggi apa pun, maka sebagai raja ia membawa pasukkan untuk merampas ayam jago itu. Tapi ketika dia sampai di Banto Barayun, didapatinya Sanggonani dan Pendekar Sungsang telah kehilangan keunggulan karena dimakan usia dan zaman. Sejak kalah dari ayam Pangeran. Pendekar Sungsang tidak pernah muncul di gelanggang aduan ayam. Mungkin Sanggonani yang lagi  jadi Pendekar Sungsang tidak tahu bagaimana menjadi pendekar, karena dasarnya memang ayam. 
Dikutip dari Kumpulan Cerpen A.A. Navis: Bertanya Kerbau pada Pedati
 









































          Cerpen 1. Judul  : ………………………
No
Unsur intrinsik cerpen
Deskripsi unsur  intrinsik cerpen
1
tokoh
1.
2.
3.
4
2
Watak /bukti




3
Konflik/bukti
1.     Konflik :
2      Konflik :
Bukti :

Bukti :
4
Latar/tempat/budaya
1.
2.
3.
4.
5
Alur/bukti
Jenis alur :
bukti


6
tema

7
amanat


.Nama Anggota Kelompok:



Penilaian oleh Anggota Kelompok
No
Kelompok Siti Nurbaya
Nama Anggota
Kerlibatan dalam diskusi ya/tdk
Keterangan keterlibatan anggota
1




2




3




4




5





                                                                                    Padang, ........................

Penilaian oleh Anggota Kelompok
No
Kelompok Siti Nurbaya
Nama Anggota
Kerlibatan dalam diskusi ya/tdk
Keterangan keterlibatan anggota
1




2




3




4




5





                                                                                    Padang, ........................

Penilaian oleh Anggota Kelompok
No
Kelompok Siti Nurbaya
Nama Anggota
Kerlibatan dalam diskusi ya/tdk
Keterangan keterlibatan anggota
1




2




3




4




5





                                                                                    Padang, ........................
Penilaian oleh Anggota Kelompok
No
Kelompok Siti Nurbaya
Nama Anggota
Kerlibatan dalam diskusi ya/tdk
Keterangan keterlibatan anggota
1




2




3




4




5





                                                                                    Padang, ........................

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: